Tuesday, December 16, 2008

Tips Seleksi Beasiswa ADS Australia

Dear allbuat mereka yang masih bingung soal seleksi ADSHarap diingat bahwa semua beasiswa itu punya objective yang berbeda.Berhentilah berpikir bahwa ada sebuah skema standar yang bisa diaplikasikanpada semua beasiswa yang ditawarkan di Indonesia. Kalau ada orang bilangtidak mengerti kenapa orang yang mereka kenal layak dapat beasiswa tapimalah tidak dapat sedangkan ada yang menurut mereka tidak layak malah dapatya karena memang seleksi beasiswa itu subjektif, bukan scientific. Hampirsemua beasiswa itu ada proses interview, jadi lolos tidaknya ya tergantungsi pewawancara (yang namanya manusia tidak mungkin tidak subjective karenabukan mesin).Harus diingat bahwa kebanyakan beasiswa bermuatan politis. Saya sendiritidak percaya bahwa beasiswa itu diberikan murni untuk 'memajukan masyarakatdi negara2 miskin'. Nyatanya penerima2 beasiswa (contoh di Indonsia saja)berasal dari kalangan terpelajar di negaranya yang secara ekonomi mampu.Apakah diantara kita pernah mendengar penerima b
easiswa yang aslinya anakjalanan? Sama halnya dengan penerima beasiswa dari India yg ternyatakebanyakan dari kasta Brahmin.Dalam kasus Ausaid (dan juga NFP), itu khan sudah jelas beasiswa G to G,jadi memang dari persyaratan awal sudah disebutkan, sekian % harus pegawainegeri. Dalam prosentase untuk yang pegawai negeri itu sendiri sudah adakuotanya, dosen ptn sekian kursi, deplu sekian kursi dst. Setelah saya amatiuntuk kasus ADS, dr tahun ketahun prosentasi dan jumlah kursi untukdepartemen2 pemerintah itu tidak banyak berubah.Satu saja saran saya, daripada kita sibuk memikirkan dan mengutuki seleksiADS payah, gak jelas dst, lebih baik kita memikirkan apa sich sebetulnyayang dicari ADS? Kemudian kita berusaha meyakinkan tim penyeleksi bahwakualifikasi kita sama dan sesuai dengan yang di cari ADS. Sama halnya dengancari pekerjaan. Kalau kualifikasi kita tidak sesuai dengan yang dicari yatidak akan dapat. Kalau kita overqualified juga akan ditolak. Jadi mestiwaspada waktu menda
ftar beasiswa, pikirkan dulu beasiswa ini maunya apa,mencakup bidang apa saja, orang bekerja dimana yang dicari beasiswa ini,dst. Kemudian pelajari cara berpikir mereka, bagaimana cara orang sanamembuat paper (ingat bahwa seleksi akademis pertama adalah melaluimotivation letter). Dari cara menulis motivation letter, orang akan taukemampuan menganalisa. Sudah beberapa tahun saya membantu anggota milismenulis motivation letter dan selalu saya bilang, jangan menulis motivationletter seperti menulis surat ke pemda yang muter2 gak jelas tujuannya, penuhkalimat berbunga-bunga yang tidak ada maknanya.Intinya: Gak usah pusing dengan kenapa beasiswa a cara seleksinya beginibegitu. Biarkan saja, mereka yang punya duit, hak mereka dong buatperaturan. Yang harus kita lakukan (kalau memang ingin dapat beasiswa)adalah berpikir secara strategis dan memahami apa yang mereka mau, apa yangmereka cari dan bagaimana saya bisa meyakinkan mereka bahwa sayalah orangyang mereka cari. That is the ar
t of scholarship huntingAASaran saya, daripada pusing menghabiskan waktu mengkritik kenapa seleksibeasiswa begini begitu

Baca sumber selengkapnya: http://beasiswa.terbaruku.com/info-beasiswa-s1-s2-s3-tips-seleksi-beasiswa-ads-australia-scholarship.html

No comments: